Kai Havertz Membuka “Pintu Sorga” Bagi Chelsea

Chelsea Jadi Juara Liga Champions Lagi Terbukti (Getty Images/Pierre-Philippe Marcou - Pool)
BOLANEWS | PORTO - STADION Do Dragao, Porto, serasa menjadi “neraka jahanam” bagi Manchester City. Dan, Kai Havertz ibarat malaikat maut yang menghalangi The Citizens untuk melangkah ke pintu sorga.
Justru Chelsea, dengan impresivitas permainan dan kedisiplinan konstan, yang “meraih sorga”. Pasukan Thomas Tuchel mampu menggoyang “iman” dan meluruhkan permainan indah Pep Guardiola. The Blues pun tak terbendung untuk meraih Liga Champions keduanya setelah 2012.
Bukankah seperti itu wajah manusia dan ayat-ayat kehidupan pada setiap peristiwa yang menghadirkan fakta menang dan kalah, yang melambung dan terempas, yang bahagia dan berduka…
Pertunjukan pemuncak Liga Champions tahun ini boleh jadi bukan laga yang sedahsyat duel klasik FC Porto vs Bayern Muenchen 1986, Manchester United vs Bayern Muenchen 1999, Liverpool vs AC Milan 2005, Barcelona vs Arsenal 2006, atau Barcelona vs Manchester United 2011; namun partai final di Do Dragao itu mengetengahkan elemen-elemen eksklusif kisah manusia-manusia sepak bola.
Setidak-tidaknya Anda bisa mencatat, industri kompetisi Eropa ini menjadi pusat pertarungan dua taipan yang berburu kesenangan dalam sepak bola, Roman Abramovich dan Syekh Mansour al-Suleymani. Kedua “saudagar” itu mengekspresikan hasrat sepak bolanya dengan nalar kuasa kegembiraan.
Read more info "Kai Havertz Membuka “Pintu Sorga” Bagi Chelsea" on the next page :
Editor :BolaNews
Source : suarabaru.id