Tak Ada yang Abadi di Jagat Sepakbola

Bintang Barcelona, Lionel Messi. © AP Photo
Bukankah kita paham, dalam dua musim sebelum ini, Juergen Klopp sangat tergantung pada duo produktif itu? Salah dan Mane, yang mengusung humanisme dalam performa keseharian, menjadi representasi keberterimaan Muslim di Eropa. Pemain asal Mesir dan Senegal itu, bahkan pernah disebut-sebut sebagai ikon penepis Islamophobia di Inggris.
Tak hanya yang terkait pemain. Kini Ronald Koeman juga masuk dalam pusaran realitas “tak ada yang abadi”. Menandatangani kontrak dua musim, pelatih asal Belanda itu memberi trofi Copa del Rey untuk Barcerlona, namun pencapaian yang tidak oke di Liga Champions, dan kehancuran dalam lima pertandingan terakhir La Liga, membuat dia dispekulasikan meninggalkan Camp Nou lebih cepat. Apalagi legenda Barca era 1990-an itu, disebut-sebut bukan pelatih idaman Presiden Joan Laporta. Koeman lebih dekat dengan eks presiden, Josep Maria Bartomeu.
Perkiraan pintu yang samakah yang bakal menimpa Andrea Pirlo dalam kiprah semusimnya di Juventus ?
Xavi Hernandez, legenda tiki-taka Barcelona menjadi sosok paling diinginkan untuk pulang dari petualangannya yang sukses bersama klub Liga Qatar, Al Sadd. Sama seperti awal penunjukan Pirlo, Xavi dipandang sebagai orang yang tepat, karena sangat paham tentang kebutuhan dan filosofi klub.
* * *
DALAM sepak bola memang tidak ada yang abadi. Pelatih dengan reputasi sepercaya diri Jose Mourinho pun mengalami. Mou adalah simbol naik-turun pencapaian, dari yang sangat puncak sampai ke titik nadir.
Read more info "Tak Ada yang Abadi di Jagat Sepakbola" on the next page :
Editor :BolaNews
Source : suarabaru.id