Tak Ada yang Abadi di Jagat Sepakbola

Bintang Barcelona, Lionel Messi. © AP Photo
Perjalanan terakhirnya bersama Tottenham Hotspur — dipecat sebelum musim berakhir –, boleh jadi adalah catatan pahit bagi The Special One. Namun dengan segala kematangan pengalaman mengarungi industri kompetisi, dia sadar tentang makna “takkan selamanya tangan ini mendekapmu/ raga ini menjagamu”…
Cinta, yang berbalut hati dan rasa, menjadi paradoks dengan kenyataan betapa rekatan hubungan hanya diukur dari pencapaian. Trofi merupakan indikator yang menentukan aspek kualitatif tentang cinta.
Maka, percayakah Anda, ketika sejumlah pemain dengan percaya diri menyatakan, “saya menemukan rumah yang nyaman”, “cinta saya bersambut di klub baru”, “saya menemukan kembali kegembiraan di sini”, “saya akan menghabiskan sisa karier di klub ini”?
Di antara deret contoh, dan pasti akan terus bergulir di klub-klub mana pun, perjalanan Leo Messi adalah drama dengan skenario yang paling menyita energi.
Pertanyaan sederhana: dia akan bertahan atau memilih pindah klub, rupanya membutuhkan jawaban yang tidak sederhana.
Karier Messi yang sedemikian mulus di Camp Nou, sejatinya memuat kehidupan karier yang penuh komplikasi. Takkan semudah itu dia pergi dari La Blaugrana. Tak seenteng itu meninggalkan orang-orang dan lingkungan yang dia cintai. Tak sesimpel itu membayangkan, apakah dia bakal menemukan habitat yang senyaman Barcelona. Tak sesederhana itu pula memperkirakan, apakah dengan kemampuan ajaibnya dia mampu cepat beradaptasi dalam skema pelatih di klub-klub yang bukan Barca.
Percayalah, tak ada yang abadi. Dan, adakah yang mampu bertahan melawan waktu?
– Amir Machmud NS, wartawan suarabaru.id, kolumnis olahraga, Ketua PWI Provinsi Jateng –
Read more info "Tak Ada yang Abadi di Jagat Sepakbola" on the next page :
Editor :BolaNews
Source : suarabaru.id